Perbandingan Kadar Aspartate Aminotransferase (AST) Berdasarkan Frekuensi Transfusi Darah Pada Pasien Talasemia Β Mayor Di Rumah Sakit Daerah Idaman Banjarbaru
DOI:
https://doi.org/10.31964/jkgs.v2i2.88Keywords:
Talasemia, AST, Zat Besi DarahAbstract
Transfusi darah rutin pada pasien talasemia menyebabkan terjadinya penumpukkan zat besi di berbagai organ, terutama hati dan jantung, menyebabkan kadar Aspartate aminotranasferase (AST) dapat meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perbandingan kadar AST pasien talasemia berdasarkan frekuensi transfusi darah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survei analitik. Subjek penelitian berjumlah 30 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Hasil penelitian memperlihatkan sebanyak 10 orang (33%) subjek penelitian memiliki kadar AST di atas normal, 7 orang diantaranya melakukan transfusi 2 minggu sekali dan 3 orang lainnya melakukan transfusi setiap 3 minggu sekali. Subjek penelitian yang melakukan transfusi setiap 4 minggu sekali seluruhnya memiliki kadar AST normal. Uji One Way Anova menunjukkan terdapat perbedaan bermakna paling tidak antar 2 kelompok (p = 0,043). Pada uji post hoc LSD menunjukkan terdapat perbedaan bermakna pada kelompok transfusi setiap 2 minggu sekali dan 4 minggu sekali (p = 0,013).
Kata Kunci : Talasemia, aspartate aminotrasferase, AST, penumpukkan zat besi
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Karya Generasi Sehat

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.